Ruam atau bintik merah pada kulit baby anda secara umumnya antara penyebab kerisauan ibu bapa baru. Ruam berupa bintik merah pada kulit si kecil belum tentu pertanda masalah besar. Meski begitu, bintik merah yang disertai gejala lain mungkin juga merupakan tanda suatu penyakit. Agar lebih jelas, fahami lebih dalam jenis bintik merah serta ruam pada kulit bayi di artikel yang mama-share kongsikan di bawah.
Punca Bintik Merah pada Baby
Kondisi umum penyebab bintik merah pada bayi

Dipetik dari perkongsian Pregnancy, Birth, & Baby, kebanyakan anak mengalami bintik maupun ruam.
Perlu diketahui ibubapa bahawa bintik merah umumnya muncul pada pipi, lengan, kaki, punggung, atau bahagian tubuh bayi lainnya.
Kulit bayi masih sangat sensitif dan perlu beradaptasi dengan lingkungan baru, sehingga perubahan luar sedikit saja dapat membuatnya merah.
Berikut ini adalah beberapa penyebab umum munculnya bintik merah pada kulit bayi:
1. Ruam Peluh
Ruam Peluh (miliaria) atau heat rash adalah penyebab paling umum munculnya tompok merah pada kulit bayi.
Jenis ini kebiasaannya terasa panas, gatal, dan perih, serta tampak menyebar di sekitar leher, bahu, dada, ketiak, lipatan siku, dan lipatan paha.
Ia terjadi akibat peluh yang terperangkap di bawah kulit dan menyumbat pori-pori pada kulit bayi.
Bayi kebiasaannya mudah terkena ruam peluh ketika cuaca panas, keadaan suhu bilik yang panas, atau baju yang terlalu tebal dan tidak menyerap peluh.
Namun, mama tidak perlu risau dengan salah satu penyebab bintik merah atau ruam pada kulit bayi yang satu ini.
Ini kerana ruam peluh kebiasaannya boleh sembuh tanpa menggunakan ubatan yang khusus dan ia boleh hilang sendiri.
2. Ruam Lampin

Bintik merah yang selalu muncul pada sekitar kulit punggung bayi bisa disebabkan oleh ruam lampin
Tompok merah akibat ruam lampin juga boleh muncul pada kulit alat kelamin dan pangkal paha bayi.
Ruam lampin mudah terjadi ketika kulit bayi terus-terusan lembap akibat tertutupi oleh bahan lampin yang basah oleh najis dan air kencing.
Selain kerana basah, bintik merah pada kulit bayi juga boleh terjadi akibat sensitiviti kulit terhadap kotoran dalam lampin. Jika lampin yang kotor jarang diganti, kulit akan semakin lembap dan iritasi.
Kulit yang terbuka karena iritasi boleh menyebabkan bakteria untuk masuk dan membuat ruam lampin menjadi lebih teruk.
3. Gigitan nyamuk

Jika anda melihat bintik merah pada kulit wajah bayi, kemungkinan penyebabnya adalah gigitan nyamuk.
Pada asasnya, anda mudah untuk membezakan mana bintik merah akibat gigitan nyamuk dan ruam peluh pada kulit bayi.
Tompok merah pada kulit bayi yang menandakan ruam peluh nampak banyak dan menyebar. Sementara kesan gigitan nyamuk hanya terdiri dari satu bintik merah yang kadang menonjol.
Bekas gigitan nyamuk memang menimbulkan rasa gatal. Tapi jangan risau, gigitan nyamuk ini cepat membaik dan Anda tidak perlu risau.
Anda mungkin perlu sapukan minyak telon bayi pada kulitnya sebelum tidur.
Aroma minyak ini tidak disukai nyamuk sehingga cukup berkesan melindungi kulit bayi dari gigitan nyamuk.
4. Jerawat
Jerawat bayi adalah berbeza dengan jerawat yang muncul pada kulit remaja atau orang dewasa.
Ini menyebabkan kemunculan tompok merah atau bintik putih kecil pada kulit di sekitar pipi, hidung, dan dahi bayi.
Bintik merah pada kulit bayi ini biasanya muncul sekitar dua sampai empat minggu setelah bayi dilahirkan.
Penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Namun, ada kemungkinan ini terjadi karena adanya perubahan hormon bayi dan ibu.
Biasanya jerawat pada bayi akan hilang sendiri dalam tiga sampai empat bulan tanpa meninggalkan bekas.
Maka dari itu, mama dan ayah perlu menggunakan produk perawatan kulit yang tepat agar bintik merah atau ruam pada bayi tidak bertambah parah.
5. Gegata (Urticaria)
Ruam di perut baby mungkin juga gejala gegata, iaitu masalah kulit yang ditandai dengan benjolan merah yang melebar dan terasa gatal.
Gegata atau dikenali sebagai urticaria pada bayi umumnya muncul karena alergi makanan, suhu dingin, atau boleh juga disebabkan oleh alergi pada ubat atau infeksi.
Untuk meredakan gatalnya, Anda boleh kompres area kulit bayi yang mengalami gegata dengan air suam-suam kuku.
Namun, sebaiknya segera bawa si kecil ke doktor terdekat untuk mendapatkan rawatan yang lebih tepat.
6. Ruam air liur

Keluarnya air liur adalah hal yang normal, terutama bayi yang baru lahir. Air liur yang keluar akan mengalir ke sekitar pipi, dagu, lipatan leher, bahkan sampai dada si kecil.
Keadaan ini boleh membuat iritatis pada kulit bayi kemudian terjadi ruam. Lalu, menyebabkan kulit tidak selesa, bintik merah pada kulit bayi, gatal, dan permukaan kulit tidak rata.
Sebagai cara mencegahnya, pakaikan bayi anda bib, mengganti baju anak saat basah, serta membersihkan air liur secara teratur.
Apabila ruam atau bintik merah pada kulit baby sudah muncul, jangan risau. Anda hanya perlu memastikan kebersihkan kulit serta sapukan krim khusus secara teratur.
7. Folikulitis
Bintik merah atau ruam pada kulit baby yang satu ini muncul akibat iritasi atau infeksi dari bakteri di folikel rambut. Maka dari itu, kondisi ini terjadi pada tubuh di tempat rambut tumbuh.
Tidak hanya itu saja, folikulitis juga mungkin terjadi karena pakaian yang ketat. Ini menyebabkan terjadinya bintik merah, bentol, benjolan berupa cairan, hingga gatal.
Walaupun boleh hilang dengan sendirinya, pastikan Anda menjaga kebersihan tubuh anak dan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Penyebab bintik merah lainnya
Kondisi serius penyebab bintik merah pada bayi
Bintik merah yang muncul pada kulit bayi umumnya tidak membahayakan. Namun, Anda harus memperhatikan beberapa hal yang menandakan kondisi tersebut adalah serius.
Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter jika bercak merah pada kulit bayi mengalami perubahan.
Sebagai contoh, adanya benjolan berisi cairan buram kekuningan (vesikula) atau bintik merah berubah menjadi ungu (petechiae).
Berikut beberapa kondisi serius penyebab munculnya bintik merah pada kulit bayi yang perlu diwaspadai:
1. Eczema

Eczema menimbulkan ruam kulit kronik yang menyebabkan kulit menjadi bintik-bintik merah, terasa gatal, bersisik, dan terkadang terasa pedih.
Apabila terus digaru akan menyebabkan iritasi kulit atau boleh menyebabkan kesan parut.
Bintik merah atau ruam pada kulit baby ini bisa muncul di seluruh bahagian tubuh.
Akan tetapi, cenderung lebih sering di bagian leher, pergelangan tangan, kaki, pergelangan kaki, lipatan siku atau lutut, dan punggung bayi.
Penyakit eczema disebabkan oleh hal-hal yang sifatnya alergen atau zat kimia yang mengiritasi kulit, contohnya seperti tungau, debu, detergen, atau bulu bintang peliharaan.
2. Selulitis dan impetigo

Selulitis disebabkan oleh infeksi pada kulit oleh bakteri Streptococcus. Infeksi tersebut memunculkan bercak merah pada kulit bayi disertai dengan pembengkakan yang hangat.
Terkadang kondisi ini muncul disertai dengan demam. Ini harus segera diobati supaya infeksi tidak menyebar dengan cepat.
Ada pula impetigo yang merupakan infeksi virus bakteri Streptococcus atau Staphylococcus yang masuk melalui pori-pori kulit yang terbuka akibat luka.
Awalnya akan muncul bintik merah atau ruam pada kulit bayi yang kemudian membengkak membentuk lenting dan akan pecah bila terus digaruk.
Cairan yang keluar ini bisa menyebarkan bakteri ke kulit sekitarnya. Luka akibat lenting yang pecah akan berkembang selama empat atau enam hari menjadi kering dan membentuk koreng.
Kondisi ini biasanya diobati dengan obat antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
3. Cacar air

Penyakit cacar air disebabkan oleh virus varicella dan ditandai dengan bercak merah pada kulit bayi seperti gigitan nyamuk.
Namun, dalam beberapa jam, bercak tersebut akan membentuk lenting berisi cairan dan menimbulkan rasa gatal dan menyebar ke seluruh tubuh.
Kemunculan bintik merah biasanya disertai dengan demam dan nyeri pada tubuh. Penyakit ini menular dari cairannya yang bisa pecah jika terkena goresan.
Setelah lima atau tujuh hari, bekas luka akan mengering dan tidak akan menularkan penyakitnya pada orang lain.
Jika bayi Anda mengalami hal tersebut, segera konsultasi ke dokter untuk diberikan obat minum atau salep.
4. Penyakit kelima (fifth disease)

Penyakit Kelima atau fifth disease adalah infeksi parvovirus B19 yang gejala awalnya ditandai dengan demam, hidung berair, sakit kepala, dan nyeri tubuh.
Kemudian, bintik merah atau ruam pada kulit bayi semakin kemerahan di area pipi setelah satu minggu dan pucat di sekitar mulut.
Kondisi ini memberi kesan seperti bayi habis ditampar (slapped cheek syndrome). Ruam bisa menyebar ke seluruh tubuh hingga telapak tangan atau bahkan telapak kaki selama satu hingga tiga minggu.
Cleveland Clinic menyebutkan bahwa tidak pengobatan khusus untuk mengobati penyakit ini. Dalam waktu dua minggu, virus akan hilang dengan sendirinya.
5. Meningitis

Meningitis adalah salah satu penyakit yang dapat menimbulkan bintik merah pada kulit bayi. Kondisi ini menandakan adanya infeksi bakteri atau virus pada lapisan saraf tulang belakang.
Apabila diperhatikan, ruamnya cenderung keunguan dan dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Selain munculnya ruam, bayi mungkin akan mengalami demam menggigil, tangan dan kaki terasa dingin, lesu, muntah, diare, dan tidak mau makan.
Gejala khas lain yang perlu Anda perhatikan adalah menonjolnya fotanel, yakni ubun-ubun bayi.
Cara mengatasi bintik merah
Cara menghilangkan dan mencegah bintik merah pada kulit bayi

Umumnya, cara menghilangkan bintik atau ruam merah pada kulit bayi hanya dengan perawatan sederhana.
Namun, tetap penting bagi Anda memahami pencegahan serta cara mengatasi kemunculannya di lain waktu.
Berikut ini ada beberapa tips merawat terjadinya bercak-bercak merah pada kulit bayi, seperti:
1. Jaga kebersihan kulit bayi
Kulit bayi sangat sensitif sehingga perlu perhatian ekstra dalam menjaga kebersihannya.
Anda harus memandikan bayi dengan benar dan mengeringkan tubuhnya dengan handuk lembut sebelum dipakaikan baju.
Namun, ingat jangan terlalu sering memandikan bayi karena bisa membuat kulitnya kering. Idealnya, bayi cukup mandi dua kali sehari.
Jangan lupa mengganti lampin bila sudah kotor atau basah. Setelah dipakaikan lampin baru, bersihkan dulu area tersebut dengan tisu bebas pewangi dan alkohol.
2. Hindari produk yang bisa mengiritasi
Saat kulit bayi bermasalah, sebaiknya hentikan pemakaian produk yang tertentu, contohnya minyak telon atau bedak pada area tersebut.
Pasalnya, produk ini bisa menimbulkan rasa perih di kulit atau meningkatkan risiko penyumbatan di pori-pori.
Lalu, perhatikan apabila anak tidak cocok dengan produk perawatan kulit tertentu. Sebaiknya segera menggantinya dengan produk yang lebih lembut di kulit.
3. Hindari pakaian panas dan ketat
Kulit merah pada bayi dapat teriritasi bila ada gesekan dan tekanan berlebihan.
Maka dari itu, hindari pakaian atau popok yang terlalu ketat. Sesuaikan pakaian bayi dengan suhu udara di sekitarnya.
Bila cuacanya panas jangan biarkan bayi memakai jaket, selimut, atau penutup tubuh yang bisa membuatnya banyak berkeringat.
4. Jauhkan bayi dari orang sakit dan lakukan imunisasi
Bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna. Itulah sebabnya ia akan lebih mudah sakit atau mengalami gejala yang lebih parah ketika terserang penyakit.
Nah, untuk menghindari hal tersebut pastikan anak melakukan jadual imunisasi dengan sesuai. Salah satunya adalah mendapatkan vaksin MMR tepat pada waktunya.
Ini akan membuat sistem kekebalan tubuhnya lebih kuat dalam melawan infeksi karena sudah memiliki antibodi tertentu.
Selain itu, hindari bayi dari paparan orang yang sakit supaya ia tidak tertular.
5. Minta bantuan dokter
Merah-merah pada kulit bayi pada beberapa kondisi tidak dapat diobati dengan perawatan rumahan, contohnya seperti campak, demam scarlet, atau penyakit kelima.
Namun, biang keringat dan ruam popok juga perlu perawatan dokter bila kondisinya semakin memburuk.
Sebagai pertimbangan untuk membawa si kecil ke dokter, perhatikan tanda dan gejala berikut ini:
- Ruam kemerahan tidak kunjung membaik walaupun Anda sudah melakukan pengobatan rumahan
- Ruam menyebabkan pembengkakan kulit dan hangat ketika disentuh
- Merah di kulit bayi disertai munculnya demam atau gejala lain yang menyerupai flu
Kemunculan tompok merah atau ruam pada kulit baby adalah hal yang umum.
Namun, bayi harus mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter mengenai penyebab pasti dari kemunculan bercak tersebut.
Dengan begitu, doktor dapat memberikan ubat yang sesuai dengan penyebab bintik merah pada kulit bayi.
Ubat bagi tompok merah pada kulit bayi dapat berupa pemberian:
- Krim atau oitment anti-gegata
- Antibiotik
- Bedak atau losyen anti gatal
- Ubat tahan sakit, seperti paracetamol